Rabu, 14 Maret 2012

PROSEDUR PRAKTIKUM IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI



I.         IDENTIFIKASI TERHADAP SENYAWA HIDROKARBON TAK JENUH
A.     Dengan Brom
1.      Ambil tabung reaksi yang bersih dan kering
2.      Masukkan 5 tetes zat sampel yang tidak diketahui
3.      Kemudian tambahkan 7 tetes larutan brom dalam CCl4, kocok
4.      Jika warna brom hilang menunjukkan adanya ikatan tak jenuh
B.     Dengan KMnO4
1.      Ambil tabung reaksi yang bersih dan kering
2.      Masukkan 5 tetes zat sampel yang tidak diketahui
3.      Kemudian tambahkan 5 tetes larutan
4.       encer KMnO4 setetes demi setetes, kocok.
5.      Jika adanya 2 fasa dan warna larutan KMnO4 semakin gelap,maka hal itu menunjukan adanya ikatan tak jenuh.
C.     Dengan H2SO4
1.      Ambil tabung reaksi yang bersih dan kering
2.      Masukkan 5 tetes H2SO4 pekat
3.      Tambahkan dengan perlahan-lahan ke dalam tabung reaksi tersebut 5 tetes sampel
4.      Adanya endapan hitam menunjukan adanya ikatan tak jenuh.
II.       IDENTIFIKASI TERHADAP GUGUS ALKOHOL
A.     Test adanya gugus hidroksil
1.      Ambil tabung reaksi yang bersih dan kering
2.      Masukkan 4 tetes zat sampel yang akan diperiksa
3.      Kemudian tambahkan 10 tetes larutan natrium hidroksida
4.      Kocok dan amati apa yang terjadi
5.      Celupkan kertas lakmus, kemudian tentukan sifatnya asam atau basa
B.     Test Indikator
Periksa larutan sampel dengan indikator universal dan periksa berapa pH larutan berdasarkan warna yang tampak (alcohol bersifat asam)
C.     Dengan Logam Na
1.      Ambil tabung reaksi yang bersih dan kering
2.      Masukkan 7 tetes zat sampel yang telah bebas air (cara menguji telah bebas air gunakan CuSO4 anhidrous)
3.      Masukkan sedikit logam Na yang bersih dan kering ke dalam zat sampel tersebut
4.      Jika keluar gas menunjukkan adanya gugus alkohol
D.     Dengan Pembuatan Ester
1.      Masukkan 1 mL asam asetat glasial ke dalam tabung reaksi yang bersih dan kering
2.      Kemudian tambahkan 2 mL zat sampel yang tidak diketahui
3.      Tambahkan 2 tetes asam sulfat pekat kemudian panaskan sambil dikocok
4.      Jika tercium bau ester menunjukkan adanya gugus alkohol
E.     Test Iodoform
1.      Ambil tabung reaksi yang bersih dan kering
2.      Masukkan ke dalamnya sejumlah kecil kristal Iodium
3.      Tambahkan 3 tetes zat sampel yang tidak diketahui
4.      Kemudian ke dalam tabung tersebut teteskan larutan NaOH 1M sambil dikocok (penambahan larutan NaOH dilakukan sampai warna coklat hilang)
5.      Kocok terus sampai timbul kristal Iodoform yang berwarna kuning timbul atau tercium bau Iodoform
6.      Adanya endapan kuning atau tercium bau Iodoform menunjukkan positif gugus alkohol
III.      IDENTIFIKASI TERHADAP GUGUS ALKOKSI
A.     Dengan penambahan I2
1.      Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering
2.      Masukkan 1mL zat yang diduga mengandung gugus alkoksi
3.      Masukkan sejumlah kecil Kristal I2 ke dalam tabung reaksi tersebut
4.      Kocok dan amati apa yang terjadi
IV.     IDENTIFIKASI TERHADAP ASAM KARBOKSILAT
A.     Pembuktian gugus karboksilat
1.      Tuangkan 1 mL alcohol ke dalam tabung reaksi
2.      Tambahkan 0,5 gram asam karboksilat yang akan diperiksa
3.      Tambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat selama 1 menit (tabung reaksi akan panas)
4.      Tabung didinginkan kemudian campuran dituangkan ke dalam tabung lain yang telah diisi 2 mL air
5.      Terciumnya bau khas menunjukkan adanya gugus karboksilat
B.     Dengan amoniak
1.      Masukkan 0,5 gram zat yang akan diperiksa ke dalam tabung reaksi yang bersih
2.      Tambahkan larutan NH4OH sampai bersifat basa (uji dengan kertas lakmus)
3.      Tambahkan sebutir batu didih kemudian panaskan sampai bau amoniak sama sekali tidak tercium dan campuran menjadi netral
4.      Dinginkan campuran tersebut dan tambahkan beberapa tetes larutan FeCl3 netral sehingga terbentuk warna merah
5.      Kemudian campuran dipanaskan
6.      Terbentuknya endapan berwarna coklat menandakan adanya gugus karboksilat
C.     Test keasaman senyawa-senyawa organik
1.      Larutkan 1 tetes asam karboksilat dalam 1 mL air
2.      Test keasamannya dengan kertas lakmus atau dengan indicator universal
3.      Kemudian bandingkan keasamannya dengan aquades dan alkohol
D.     Kelarutan dalam NaOH
1.      Ambil tabung reaksi yang bersih dan kering
2.      Tambahkan larutan NaOH tetes demi tetes sampai asam tersebut larut
3.      Kemudian teteskan HCl pekat
4.      Amati apakah terbentuk endapan atau tidak
V.       IDENTIFIKASI TERHADAP GUGUS KARBONIL PADA ALDEHIDA DAN KETON
A.     Identifikasi gugus karbonil pada keton
1.      Tuangkan 1mL larutan Na-nitroprusid kedalam tabung reaksi yang bersih
2.      Tambahkan 3-5 tetes zat yang akan diperiksa
3.      Kemudian tambahkan larutan NaOH berlebih
4.      Terbentuknya warna merah menunjukkan adanya gugus keton
B.     Identifikasi gugus alkanal
1.      Siapkan tabubg reaksi yang bersih
2.      Masukkan 1mL larutan 1% 2,4-dinitrofenilhidrazin dalam HCl
3.      Tambahkan 1 tetes senyawa yang akan diperiksa
4.      Terbentuknya endapan berwarna kuning menunjukkan adanya gugus alkanal
C.     Test iodoform untuk aldehida dan keton
1.      Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering
2.      Masukkan sejumlah kecil Kristal iodium
3.      Tambahkan tetes demi tetes larutan natrium hidroksida sambil dikocok, sampai warna iodium hilang
4.      Tambahkan 3 tetes zat yang akan diperiksa
5.      Kocok dan amati apa yang terjadi
D.     Test Tollens
1.      Bersihkan tabung reaksi dengan asam nitrat panas kemudian cuci dengan air sampai bersih
2.      Tambahkan 1 mL larutan AgNO3 0,5M
3.      Kemudian encerkan dengan menambahkan NH4OH setetes demi setetes sampai endapan yang terbentuk tepat melarut
4.      Tambahkan 1 ml zat sampel yang tidak diketahui
5.      Kocok dan letakkan dalam penangas air panas selama 5 menit
6.      Adanya cermin atau endapan hitam menunjukkan adanya gugs karbonil
7.      Penting: larutan bekas percobaan ini buang ke dalam bak cuci dengan disiram air sebanyak-banyaknya, sebab dalam keadaan kering akan meledak
8.      Tabung reaksi bekas dipakai, cuci dengan asam nitrat encer 2N, kemudian bilas dengan air
E.     Test Fehling*
1.      Ambil tabung rekasi yang bersih dan kering
2.      Campurkan dalam tabung tersebut 5 tetes larutan Fehling A dengan 5 tetes larutan Fehling B
3.      Tambahkan 2 tetes zat sampel
4.      Kemudian panaskan dalam penangas air selama 5 menit
5.      Adanya endapan merah bata menunjukkan adanya gugs karbonil






*pembuatan larutan Fehling
Fehling A  :           CuSO4.5H2O                             34,66 gr
                             H2SO4 pekat                                   5 ml
                             Aquadest
Alirkan perlahan H2SO4 pekat kedalam gelas kimia berisi 100 ml aquadest sambil sesekali diaduk, kemudian masukkan garan tembaga kedalamnya. Setelah melarut encerkan dengan aquadest sampai volume larutan menjadi 500 ml dan pindahkan pereaksi kedalam botol reagen.
(Disebut larutan Fehling A ; berwarna biru)

Fehling B  :           KNaC4H4O6.4H2O** murni            173 gr
                             NaOH murni                                  50 gr
                             Aquadest
Siapkan 250 ml aquadest didalam gelas kimia 600 ml, NaOH (setelah ditimbang) segera dilarutkan kedalam aquadest kemudian larutkan garam tartrat dan encerkan larutan ini sampai volum menjadi 500 ml.
(Disebut larutan Fehling B ; tak berwarna)
**Kalium-Natrium Tartrat (atau garam Rochelle)
Campurkan Fehling A dan Fehling B dengan perbandingan yang volum yang sama pada saat akan digunakan supaya segar
                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar