I.
IDENTIFIKASI
TERHADAP SENYAWA HIDROKARBON TAK JENUH
A.
Dengan Brom
1.
Ambil tabung reaksi yang bersih dan kering
2.
Masukkan 5 tetes
zat sampel yang tidak diketahui
3.
Kemudian
tambahkan 7 tetes larutan brom dalam CCl4, kocok
4.
Jika warna brom
hilang menunjukkan adanya ikatan tak jenuh
B.
Dengan KMnO4
1.
Ambil tabung
reaksi yang bersih dan kering
2.
Masukkan 5 tetes
zat sampel yang tidak diketahui
3.
Kemudian
tambahkan 5 tetes larutan
4.
encer KMnO4 setetes demi setetes,
kocok.
5.
Jika adanya 2
fasa dan warna larutan KMnO4 semakin gelap,maka hal itu menunjukan
adanya ikatan tak jenuh.
C.
Dengan H2SO4
1.
Ambil tabung
reaksi yang bersih dan kering
2.
Masukkan 5 tetes
H2SO4 pekat
3.
Tambahkan dengan
perlahan-lahan ke dalam tabung reaksi tersebut 5 tetes sampel
4.
Adanya endapan
hitam menunjukan adanya ikatan tak jenuh.
II.
IDENTIFIKASI
TERHADAP GUGUS ALKOHOL
A.
Test adanya gugus
hidroksil
1.
Ambil tabung reaksi
yang bersih dan kering
2.
Masukkan 4 tetes zat
sampel yang akan diperiksa
3.
Kemudian tambahkan 10
tetes larutan natrium hidroksida
4.
Kocok dan amati apa
yang terjadi
5.
Celupkan kertas
lakmus, kemudian tentukan sifatnya asam atau basa
B.
Test Indikator
Periksa larutan
sampel dengan indikator universal dan periksa berapa pH larutan berdasarkan
warna yang tampak (alcohol bersifat asam)
C.
Dengan Logam Na
1.
Ambil tabung
reaksi yang bersih dan kering
2.
Masukkan 7 tetes
zat sampel yang telah bebas air (cara menguji telah bebas air gunakan CuSO4
anhidrous)
3.
Masukkan sedikit
logam Na yang bersih dan kering ke dalam zat sampel tersebut
4.
Jika keluar gas
menunjukkan adanya gugus alkohol
D.
Dengan Pembuatan
Ester
1.
Masukkan 1 mL
asam asetat glasial ke dalam tabung reaksi yang bersih dan kering
2.
Kemudian
tambahkan 2 mL zat sampel yang tidak diketahui
3.
Tambahkan 2 tetes
asam sulfat pekat kemudian panaskan sambil dikocok
4.
Jika tercium bau
ester menunjukkan adanya gugus alkohol
E.
Test Iodoform
1.
Ambil tabung
reaksi yang bersih dan kering
2.
Masukkan ke
dalamnya sejumlah kecil kristal Iodium
3.
Tambahkan 3 tetes
zat sampel yang tidak diketahui
4.
Kemudian ke dalam
tabung tersebut teteskan larutan NaOH 1M sambil dikocok (penambahan larutan
NaOH dilakukan sampai warna coklat hilang)
5.
Kocok terus
sampai timbul kristal Iodoform yang berwarna kuning timbul atau tercium bau
Iodoform
6.
Adanya endapan
kuning atau tercium bau Iodoform menunjukkan positif gugus alkohol
III.
IDENTIFIKASI TERHADAP
GUGUS ALKOKSI
A.
Dengan penambahan I2
1.
Siapkan tabung reaksi
yang bersih dan kering
2.
Masukkan 1mL zat yang
diduga mengandung gugus alkoksi
3.
Masukkan sejumlah
kecil Kristal I2 ke dalam tabung reaksi tersebut
4.
Kocok dan amati apa
yang terjadi
IV.
IDENTIFIKASI TERHADAP
ASAM KARBOKSILAT
A.
Pembuktian gugus
karboksilat
1.
Tuangkan 1 mL alcohol
ke dalam tabung reaksi
2.
Tambahkan 0,5 gram
asam karboksilat yang akan diperiksa
3.
Tambahkan beberapa
tetes H2SO4 pekat selama 1 menit (tabung reaksi akan panas)
4.
Tabung didinginkan
kemudian campuran dituangkan ke dalam tabung lain yang telah diisi 2 mL air
5.
Terciumnya bau khas
menunjukkan adanya gugus karboksilat
B.
Dengan amoniak
1.
Masukkan 0,5 gram zat
yang akan diperiksa ke dalam tabung reaksi yang bersih
2.
Tambahkan larutan
NH4OH sampai bersifat basa (uji dengan kertas lakmus)
3.
Tambahkan sebutir
batu didih kemudian panaskan sampai bau amoniak sama sekali tidak tercium dan
campuran menjadi netral
4.
Dinginkan campuran
tersebut dan tambahkan beberapa tetes larutan FeCl3 netral sehingga terbentuk
warna merah
5.
Kemudian campuran
dipanaskan
6.
Terbentuknya endapan
berwarna coklat menandakan adanya gugus karboksilat
C.
Test keasaman
senyawa-senyawa organik
1.
Larutkan 1 tetes asam
karboksilat dalam 1 mL air
2.
Test keasamannya
dengan kertas lakmus atau dengan indicator universal
3.
Kemudian bandingkan
keasamannya dengan aquades dan alkohol
D.
Kelarutan dalam NaOH
1.
Ambil tabung reaksi
yang bersih dan kering
2.
Tambahkan larutan
NaOH tetes demi tetes sampai asam tersebut larut
3.
Kemudian teteskan HCl
pekat
4.
Amati apakah
terbentuk endapan atau tidak
V.
IDENTIFIKASI
TERHADAP GUGUS KARBONIL PADA ALDEHIDA DAN
KETON
A.
Identifikasi gugus
karbonil pada keton
1.
Tuangkan 1mL larutan
Na-nitroprusid kedalam tabung reaksi yang bersih
2.
Tambahkan 3-5 tetes
zat yang akan diperiksa
3.
Kemudian tambahkan
larutan NaOH berlebih
4.
Terbentuknya warna
merah menunjukkan adanya gugus keton
B.
Identifikasi gugus
alkanal
1.
Siapkan tabubg reaksi
yang bersih
2.
Masukkan 1mL larutan
1% 2,4-dinitrofenilhidrazin dalam HCl
3.
Tambahkan 1 tetes
senyawa yang akan diperiksa
4.
Terbentuknya endapan
berwarna kuning menunjukkan adanya gugus alkanal
C.
Test iodoform untuk
aldehida dan keton
1.
Siapkan tabung reaksi
yang bersih dan kering
2.
Masukkan sejumlah
kecil Kristal iodium
3.
Tambahkan tetes demi
tetes larutan natrium hidroksida sambil dikocok, sampai warna iodium hilang
4.
Tambahkan 3 tetes zat
yang akan diperiksa
5.
Kocok dan amati apa
yang terjadi
D.
Test Tollens
1.
Bersihkan tabung
reaksi dengan asam nitrat panas kemudian cuci dengan air sampai bersih
2.
Tambahkan 1 mL
larutan AgNO3 0,5M
3.
Kemudian encerkan
dengan menambahkan NH4OH setetes demi setetes sampai endapan yang
terbentuk tepat melarut
4.
Tambahkan 1 ml
zat sampel yang tidak diketahui
5.
Kocok dan
letakkan dalam penangas air panas selama 5 menit
6.
Adanya cermin
atau endapan hitam menunjukkan adanya gugs karbonil
7.
Penting: larutan
bekas percobaan ini buang ke dalam bak cuci dengan disiram air
sebanyak-banyaknya, sebab dalam keadaan kering akan meledak
8.
Tabung reaksi bekas
dipakai, cuci dengan asam nitrat encer 2N, kemudian bilas dengan air
E.
Test Fehling*
1.
Ambil tabung
rekasi yang bersih dan kering
2.
Campurkan dalam
tabung tersebut 5 tetes larutan Fehling A dengan 5 tetes larutan Fehling B
3.
Tambahkan 2 tetes
zat sampel
4.
Kemudian panaskan
dalam penangas air selama 5 menit
5.
Adanya endapan
merah bata menunjukkan adanya gugs karbonil
*pembuatan
larutan Fehling
Fehling A : CuSO4.5H2O 34,66 gr
H2SO4
pekat 5 ml
Aquadest
Alirkan perlahan
H2SO4 pekat kedalam gelas kimia berisi 100 ml aquadest
sambil sesekali diaduk, kemudian masukkan garan tembaga kedalamnya. Setelah
melarut encerkan dengan aquadest sampai volume larutan menjadi 500 ml dan
pindahkan pereaksi kedalam botol reagen.
(Disebut larutan Fehling
A ; berwarna biru)
Fehling B : KNaC4H4O6.4H2O**
murni 173 gr
NaOH murni 50 gr
Aquadest
Siapkan 250 ml
aquadest didalam gelas kimia 600 ml, NaOH (setelah ditimbang) segera dilarutkan
kedalam aquadest kemudian larutkan garam tartrat dan encerkan larutan ini sampai
volum menjadi 500 ml.
(Disebut larutan Fehling
B ; tak berwarna)
**Kalium-Natrium
Tartrat (atau garam Rochelle)
Campurkan Fehling
A dan Fehling B dengan perbandingan yang volum yang sama pada saat akan
digunakan supaya segar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar